Pahami Pencegahan Stunting Pada Anak
Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Jumlah
penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun.
Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya?
Simak selengkapnya berikut ini. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil Tindakan
yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu
memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge
Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu
mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya
rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan. Beri ASI Eksklusif sampai
bayi berusia 6 bulan Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas
Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang
stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu
disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang
buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai
mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan. Dampingi
ASI Eksklusif dengan MPASI sehat Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas,
maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini
pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi
lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.
Konsultasikan dulu dengan dokter. Terus memantau tumbuh kembang anak Orang tua
perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat
badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.
Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan
dan penanganannya. Selalu jaga kebersihan lingkungan Seperti yang diketahui,
anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar
mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang
stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah
faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah
satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh
manusia. Semoga informasi ini membantu para ibu mencegah stunting dan
meningkatkan kualitas kesehatan anak.
0 komentar:
Posting Komentar